November, pada hari kesepuluh bulan ini bangsa Indonesia menyebutnya sebagai Hari Pahlawan. Pada tanggal tersebut di tahun 1945, di kota Surabaya terjadi pertempuran besar. Inggris yang mendapat mandat dari sekutu untuk melucuti tentara Jepang, mendapat perlawanan dari para pejuang Indonesia. Perlawanan para pejuang bukan bertujuan untuk membela Jepang, namun tujuan utama perlawanan adalah menegaskan bahwa Indonesia telah merdeka. Sejarah mencatat, selain bertugas melucuti tentara Jepang, Inggris juga mendapat mandat untuk mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia.
Mungkin timbul pertanyaan, mengapa pertempuran 10 November 1945 dijadikan Hari Pahlawan? Bukankah juga terdapat pertempuran di lain daerah? Bukan bermaksud sok tahu, namun analisa ❓ saya menyebut : pertempuran 10 November 1945 adalah pertempuran besar pertama yang dilakukan oleh bangsa Indonesia melawan penjajah setelah Soekarno – Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Artinya, saat itu Negara Indonesia telah terbentuk sehingga bukan lagi sekedar cita-cita ❗
Dalam catatan sejarah, pertempuran 10 November 1945 di Surabaya telah mengakibatkan korban hingga ribuan jiwa, tentu saja korban terbesar ada di pihak Indonesia. Dari sisi nasionalisme, maka siapapun mereka (komponen bangsa) yang terlibat dalam peristiwa tersebut adalah pahlawan. Mereka yang gugur adalah pahlawan, mereka yang selamat juga pahlawan.
*****
Saat ini, November 2012. Tak terasa perjalanan bilangan tahun 2012 telah berada diujung masa edar. Hanya sedikit diatas 50 hari lagi, bilangan tahun itu akan segera berubah angka satuannya. Dalam pemahaman umum itu berarti bertambah, namun pemahaman khusus justru menyebutkan sebaliknya. Umur semakin menua, setapak demi setapak perjalanan semakin dekat menuju masa penghabisan.
10 November tahun ini adalah untuk kesekian kalinya diperingati sebagai Hari Pahlawan. Ada banyak kegiatan dalam peringatan tersebut , diantaranya berbagai lomba maupun renungan. Dan kegiatan seremonial (tabur bunga, upacara bendera) merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan, baik oleh masyarakat, pemerintah maupun militer. Cukup?
Jika bangsa ini memiliki Hari Pahlawan, maka akan lebih bermakna jika kita juga berusaha menjadi pahlawan. Apakah kita siap menjadi pahlawan? Tidak perlu angan-angan tinggi untuk menjadi pahlawan. Tidak harus pula kita mengorbankan harta ataupun nyawa. Lalu? Mari kita jalani hidup ini penuh dengan arti. Segala profesi yang saat ini menjadi identitas diri harus kita jalani dengan penuh kesungguhan, memiliki rasa rendah hati dan tidak melupakan keberadaan Allah SWT, Dzat Suci yang menguasai jagad raya ini.
Mudah bukan? Hm…..sangat mudah untuk dituliskan, namun tidak mudah untuk diwujudkan ❓ Memang demikian adanya, namun kita tidak perlu berkecil hati. Kita dapat memulainya dengan mempraktekkan langkah-langkah yang paling mudah. Terjadinya salah langkah dalam tahap ini adalah kewajaran (jika berulang-ulang artinya kurang ajar :!:). Meski demikian, kesalahan langkah dalam tahap ini harus segera dilakukan koreksi dan hal ini akan membekas dalam memori. Tentu saja langkah-langkah yang lebih susah dengan segala resikonya adalah tahapan selanjutnya yang harus dijalani.
Tidak setiap usaha selalu mendapatkan hasil seperti yang diinginkan. Lagi-lagi, kita tidak perlu berkecil hati. Rangkaian usaha yang telah kita lakukan dengan sungguh-sungguh, diiringi dengan rasa rendah hati dan bersandar pada kekuasaan ilahi, tetaplah memiliki makna bagi mereka disekeliling kita. Artinya, kita telah menjadi pahlawan! 🙂
Siapkah menjadi pahlawan?
*****
semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik kepada para pahlawan negeri ini, semoga pula ampunan atas segala khilaf dan dosa senantiasa dilimpahkan kepada mereka segala, aamiin
maaf .... komentar dimoderasi