Halamankedua memiliki nasib yang sama dengan halaman saya sebelumnya : sama-sama tidak terurus dan miskin dengan rangkaian kata. Bahkan mimpipribumi memiliki nasib yang sedikit lebih buruk, karena telah dua bulan admin tidak berbagi pengetahuan (hasil menculik dari situs asing) dihalaman tersebut. Sangat disayangkan memang, namun apa boleh buat. Sekali lagi, beban pekerjaan memang cukup tinggi sehingga saya belum dapat banyak meluangkan waktu untuk mengisi dua wahana kreasi dan berbagi tersebut.
Ketika setiap kali menyempatkan diri untuk mengok kedua halaman tersebut, terasa ada beban yang menggelayut. Beban tersebut adalah rasa bersalah karena telah mengecewakan anda yang telah rela berkunjung. Maka demi mengurangi beban tersebut, kali ini halamankedua menampilkan sedikit coretan yang berkisah tentang hal yang berkaitan dengan budaya Jawa meski itu hanya berkisah tentang nama. Semoga saja tulisan ini menjadi awal yang baik, dalam arti akan semakin banyak tulisan tersaji.
Beberapa nama Jawa terkesan kampungan (ndeso, katro) namun sesungguhnya nama-nama tersebut memiliki makna yang tinggi. Seperti apakah nama-nama tersebut? Silakan simak sedikit penjabaran dari empat nama berikut ini.
*****
Santosa
Untuk atribut nama biasa diucapkan dan ditulis SANTOSO, sedangkan untuk menunjukkan suatu keadaan bisanya di ucapkan SENTOSO. Dalam tulisan Jawa, kata santoso diakhiri dengan huruf “ha” atau sepadan dengan “OA” dan bukan dibaca “O” seperti pada kata bakso. Namun untuk penulisan dalam bahasa latin, huruf “ha” lebih cenderung di tuliskan/disamakan dengan “O”.
Santoso Dalam bahasa Indonesia sering diucapkan sebagai sentosa, meski demikian keduanya memiliki arti yang sama yaitu kuat. Tentu pembaca tidak akan menolak jika memiliki tubuh yang kuat bukan? Apalagi jika diiringi dengan iman yang kuat pula.
Prayitno
Jika pembaca diberi nama Prayitno oleh orang tua anda, maka sesungguhnya anda diharapkan memiliki sifat yang penuh kewaspadaan. Prayitno memiliki arti : waspada, hati-hati, penuh perhitungan, mengenali kondisi yang ada disekitarnya dan bertindak dengan matang. Wawasan yang luas dan kerendahan hati adalah partner yang paling tepat untuk menemani sifat prayitno.
Sulistyo
Keindahan, keanggunan, keserasian adalah padanan kata sulistyo. Sedangkan nama Sulistyo memiliki arti cantik (bagi wanita) dan tampan (bagi pria). Pembaca tentu tidak memungkiri jika kecantikan dan ketampanan adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih pendamping hidup bukan? Meski ketampanan dan kecantikan bukanlah hal yang paling utama, namun pria mana yang akan tidak tertarik dengan wanita cantik? Atau wanita yang manakah yang tidak tertarik dengan pria tampan?.
Bejo
Jangan pernah menganggap remeh nama Jawa yang satu ini. Meski sangat terkesan ndeso dan tidak menampakkan keanggunan, namun kata BEJO kadang mampu menjungkir balikkan keadaan ❗ Aneh? Mungkin begitu, namun apalah artinya santosa, prayitno, sulistyo, dan nama-nama keren lainnya jika tidak memiliki kabegjan? (kabegjan adalah kata sifat yang berasal dari kata bejo).
Bejo memiliki arti beruntung, mujur, atau selamat. Dalam guyonan dan pergaulan, sering kita mendengar uangkapan : wong pinter kalah karo wong bejo, artinya tidak selamanya kepandaian akan membawa kepada kesuksesan. Sebagian fakta memang menunjukkan demikian, kadang kala kesuksesan bukan merupakan sahabat bagi mereka yang cerdik dan pandai, namun kesuksesan justru menjadi sahabat dan kerabat mereka (orang-orang) yang beruntung .
*****
Betapa indah budaya Jawa yang ada dihadapan kita, namun sayangnya terlalu sedikit orang Jawa yang peduli dengan budaya yang dimiliki. Begitupun negeri kita, Indonesia adalah sebuah negara yang tersusun atas banyak suku bangsa beserta seluruh budayanya, maka sebanyak itu pula keindahan yang tersaji dan terhampar di bumi pertiwi. Meski demikian, nyaris sebanyak itu pula ketidak pedulian bangsa ini atas budaya yang dimiliki dan diwarisi.
maaf .... komentar dimoderasi